Pertama tentu kudu punya apa yang mau disedekahkan. Bisa berupa duit, tenaga dan pikiran.
Sedekah Pikiran
Jangan pikir sedekah pikiran itu nilainya paling murah. Ide-ide yang bisa membantu orang nilainya takkan bisa diukur dengan uang. Misal membantu memberi saran, motivasi, informasi kepada yang membutuhkan. Saya sering dapat "sedekah" (karena emang saya fuckir misskind) berupa pikiran. Misalnya dari guru-guru non formal saya. Dari mereka saya dapat banyak ilmu. Dengan ilmu saya lebih bisa jadi manusia dan menata pikiran. Tanpa itu, dengan krisis mental yang saya alami sejak remaja, kemungkinan saya bisa gila atau bunuh diri. Meski tanpa ada saya di dunia kemungkinan dunia bisa fine-fine aja. Kadang nggak usah njlimet-njlimet mikirnya. Jadi tempat curhat gitu juga udah bisa jadi sedekah. 😃
Nulis status yang lucu-lucuan, bikin orang bahagia, itu juga sedekah. Btw ini bukan status lucu-lucuan. Mau yang lucu ya ke page Timun Mas sana. 😆 Sebagai penyedekah pikiran, kekayaan apa yang kita dapat? Ya berupa "pikiran" juga...bisa berupa ilmu, kebahagiaan, keceriaan. Kalau gagal ya paling jadi kaya pikiran ... alias kebanyakan pikiran. Ilmu sudah merupakan kekayaan. Anda tahu? Kebodohan itu lebih bisa bikin bangkrut harta lho.
Sedekah Tenaga
Tenaga juga bisa jadi sedekah. Jadi sukarelawan, bantu orang lain, mengajar tanpa bayaran dll. Beberapa dari sedekah pikiran kadang perlu implementasi tenaga. Misal bikin komunitas pengembangan diri. Kita sedekahkan tak cuma idenya tapi juga tenaga kita. Kekayaan apa yang didapat? Ya relasi-relasi dan persahabatan. Dari relasi kadang (nggak selalu) bisa berujung pada jaringan. Jaringan bisa dipakai untuk bisnis.
Sedekah Duit (Walaupun Miskin)
Terakhir sedekah pakai duit. Nhaaaaa .... kalo yang kaya nggak usah diomongin. Mereka udah otomatis punya duit. Sekarang gimana bagi yang miskin tapi tetap bisa sedekah pakai duit? The golden rule is OJO MEKSO. Kalau nggak ikhlas BIG NO. Berharap Tuhan membalas dengan kekayaan lebih itu termasuk nggak ikhlas. Nonsense bagi saya. Riya nggak riya tapi kalo motivasinya bakal dapat duit balik, bagi saya itu nggak ikhlas. Udah jadi rentenir sejak dalam pikiran. Lha wong kita butuh duit kok ya mekso ngasih ke orang?
Lho, nggak ada ceritanya orang jadi miskin karena sedekah, kan? Itu LOGIKA MUTER. Karena saat bersedekah dia udah kaya. Yang miskin sedekah ya tetep miskin. Kalo jadi kaya ya karena dinamika peristiwa yang lain. Sebagaimana juga kalo ada yang kaya jadi miskin meski udah sedekah.
Terus, apa bisa kita sedekah tanpa berharap sesuatu?
Berharap sesuatu sih secara otomatis iya, tapi harapan itu bukan soal DAPET UNTUNG BALIK. Sedekah dengan apapun (pikiran, tenaga, duit) mendingan tak berharap apapun selain rasa PEMENUHAN SPIRITUAL. Bersedekah karena anda ingin menjaga kesadaran kemanusiaan anda. Itu adalah energi yang membahagiakan. Karena kalo berharap macem-macem, anda tak dijamin aman dari pengkhianatan.
Sedekah tenaga, eh malah diperalat.
Sedekah duit, eh dipake nganu...
Sedekah is sedekah. Bersedekahlah karena anda masih jadi manusia.
The golden rule is OJO MEKSO. Kalau nggak ikhlas BIG NO. Berharap Tuhan membalas dengan kekayaan lebih itu termasuk nggak ikhlas. Nonsense bagi saya.
Sedekah Menjaga Kewarasan
Sedekah kadang menjadi metode saya untuk melepas energi negatif dalam pikiran. Pikiran bahwa diri ini satu-satunya orang yang menderita di semesta. Sehancur-hancurnya kondisi saya. Pasti ada orang yang lebih hancur hidupnya. Saat saya susah setidaknya ada yang masih bantu saya, menghibur, memotivasi, mendukung. Tapi ada orang-orang tertentu yang tak punya hal itu. Kalau saya di posisi itu mungkin saya tak akan sekuat dia. Maka dengan sedekah, energi saya jadi seimbang. Menjaga saya tetap waras. Membuat kepercayaan terhadap kemanusiaan terjaga. Betapa sering kita kehilangan kepercayaan terhadap kemanusiaan, kan?
Tetap waras dalam keterpurukan juga merupakan kekayaan tak ternilai. Setidaknya kalau kita waras, misalnya balas dendam kita bisa melakukannya dengan lebih sadar dan mengerikan 😈(ngiahahahaha). Sedekah adalah penegasan kita bahwa kita masih jadi manusia. Kita masih bisa memberi dalam keadaan kurang adalah sebuah nilai tersendiri. Nggak kaget lah misalnya orang kaya bisa ngasih sedekah berjuta-juta, bermilyar-milyar. Saat kamu miskin dan cuma punya 20 ribu (receh pula), 10 ribu buat sedekah itu senilai 10 milyar sedekahnya Ustadz Y...ah sori salah ketik... sedekahnya Hari Tanoe misalnya. Itu berarti kamu kaya ... dalam magnitude yang berbeda 😃 Menjadi manusia ... itu kekayaan yang saya dapat dari bersedekah.
Nggak usah sok heroik lah guys. Duit is the nice thing in the world. It can make you happy. Itu mengendalikan semua kemanusiaanmu. Cinta, iman, persahabatan, keluarga, kesehatan.... it's controlled (partially) by duit. Duit adalah salah satu komponen kemanusiaan kita. Kamu nggak bisa melepaskannya. Bisa aja sih kamu lepas dari duit. Jadi aja pertapa bugil di gua jaman cretaceous.
Tapi apakah semua urusan semata-mata adalah duit? Ya jelas enggak. Kemampuan kita untuk memberi keputusan atasnya lah yang bikin kita jadi MANUSIA. Salah satunya ya bersedekah itu. Dan saat punya 20 ribu terus nyedekahin 10 ribu itu sebuah penegasan kemanusiaan kita. Betapa kayanya kita :D
Tapi ya jangan harap kalo saya punya duit 20 milyar terus saya sedekahin 10 milyar ya. 10 ribu aja cukup...ya 100 ribu lah. ya... 500 ribu boleh lah. 1 juta? .... 750 ribu wis....lumayan lho. Punya duit semilyar aja prioritas saya saat ini cuma satu.... beli action figure godzilla lagi. Ngiahahahahahah.😑