Memilih redaksi sembarangan untuk iklan yang dipasang di tempat umum bisa membuat pengiklan harus berurusan dengan kemarahan warga, hingga merembet ke pihak yang berwenang. Buktinya kemarin (Senin, 26 Januari 2015), sebuah iklan yang dipasang di Kota Batu dicopot dari papannya karena dianggap mengandung unsur asusila. Iklan kontroversial tersebut merupakan iklan yang menawarkan jasa penginapan yang dipasang oleh Batu Wonderland Resort di embong kembar Jalan Pattimura, dekat masjid Daarush Shalihin yang memiliki baliho Masjid Dijual 1 JT/M². Selengkapnya, iklan tersebut berbunyi demikian:
Batu Wonderland ResortBerbagi Kasih di Bulan ValentineFebruari Promo(Weekday Promo)Dapatkan diskon hingga 50% untuk setiap kekasih yang menginap di Batu Wonderland Hotel
Sejumlah warga yang teliti dalam
membaca iklan promosi menyambut hari Valentine itu bisa jadi akan
segera mengernyitkan dahi. Yang dianggap bermasalah di sana adalah frasa "setiap
kekasih". Apa yang dimaksud dengan "kekasih" di situ? Bukankah sepasang
wanita dan pria yang sedang dalam masa pacaran bisa dimasukkan dalam
kategori kekasih?
Ketika membaca kata "kekasih", yang terbersit dalam benak saya sendiri adalah kata lovers. Lover bisa berarti "a person having a sexual or romantic relationship with someone, often outside marriage." Mengartikan kata "kekasih" sama dengan "lover" seperti ini memang membuat sebagian pembaca seperti saya menjadi resah. Dan kebetulan, persepsi sebagian warga saat membaca iklan yang telah terpasang beberapa hari itu pun sama dengan saya, yaitu berfokus pada keterangan yang saya beri font merah di atas. Merasa terganggu, warga pun segera melaporkan iklan itu ke Satpol PP Kota Batu agar ditindak tegas, termasuk program yang dimaksud di dalamnya.
Ketika membaca kata "kekasih", yang terbersit dalam benak saya sendiri adalah kata lovers. Lover bisa berarti "a person having a sexual or romantic relationship with someone, often outside marriage." Mengartikan kata "kekasih" sama dengan "lover" seperti ini memang membuat sebagian pembaca seperti saya menjadi resah. Dan kebetulan, persepsi sebagian warga saat membaca iklan yang telah terpasang beberapa hari itu pun sama dengan saya, yaitu berfokus pada keterangan yang saya beri font merah di atas. Merasa terganggu, warga pun segera melaporkan iklan itu ke Satpol PP Kota Batu agar ditindak tegas, termasuk program yang dimaksud di dalamnya.
Satpol PP Kota Batu menurunkan iklan valentine yang kontroversial diawasi oleh Ketua DPRD Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo, yang turun langsung ke lapangan (foto: Fitriya Ida Susanti) |
Setelah menerima laporan keluhan, pihak berwenang pun bereaksi cepat dengan mengontak pihak hotel. Saat dikonfirmasi, pihak hotel menyatakan bahwa yang dimaksud kekasih di sana adalah pasangan yang sudah menikah yang dibuktikan dengan surat nikah dan Kartu Keluarga (KK). Tanpa syarat tersebut, pasangan tidak diperkenankan menginap. Namun, untuk menghindari hal yang tidak dinginkan, Satpol PP bertindak cepat mencopot iklan bermasalah itu dan meminta pihak hotel Wonderland untuk mengganti redaksinya dengan yang lebih baik.
Sampai cerita ini diposting, saya belum mendapatkan berita apakah program hotel ini sesuai dengan aturan dan rencana program yang telah disetujui. Yang jelas, mulai sekarang publisher iklan harus hati-hati dalam memilih redaksi kata untuk iklan, kalau perlu libatkan ahli bahasa. Walaupun menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kekasih berarti (orang) yang dicintai atau
buah hati, penggunaan kata yang dapat menyinggung kehidupan masyarakat sekitar seperti itu sebaiknya dihindari.