Dari Sepuluh Orang yang Main Batu, Sembilan Di Antaranya Penipu - Inilah penggalan kalimat penutup di akhir acara Berburu Batu Bacan Episode 4 milik TVOne. Lengkapnya kalimat tersebut demikian:
"Dari sepuluh orang yang main batu, sembilan ini penipu, Mas. (Ya, kan?) Kenapa dikatakan penipu? Yang namanya batu nggak ada harga, (ya, kan?) dijual harga 150. Nah, terus orang ke sepuluh ini sedang belajar menipu."
Entah siapa yang berbicara di sana. Memang, ada beberapa narasumber langsung yang diwawancarai dalam acara tersebut. Namun, kebetulan narasumber yang mengeluarkan pernyataan yang menjadi closing statement acara tentang batu permata ini tidak nampak ditayangkan.
Pernyataan Penutup Tuai Protes
Pernyataan tersebut kontan menimbulkan sejumlah protes dari kalangan penggemar batu mulia di Indonesia. Salah satu pihak yang melayangkan surat keberatan adalah Indonesia Gem Lovers (IGLO). Selama ini, komunitas penggemar dan pedagang batu mulia ini telah bersama berjuang mengangkat pamor batu mulia dan melakukan edukasi pada para calon konsumen batu mulia agar terhindar dari penipuan saat transaksi jual beli batu mulia. Komunitas yang bermarkas di XT Square--Pusat Batu Mulia Yogyakarta--ini menyampaikan bahwa pernyataan tersebut sangat merugikan para anggotanya, karena banyak calon konsumen yang membatalkan transaksi karena terpengaruh pernyataan narasumber yang kontroversial di atas. Hari ini (22/01/2015), IGLO resmi mengirimkan surat komplain tersebut ke TVOne.Trend Jual-Beli Batu Mulia
Jual beli batu mulia memang sedang booming belakangan ini. Sudah banyak event-event terselenggara hingga semakin meningkatkan citra batu mulia, baik di mata penggemarnya maupun yang mulai tertarik sebagai kolektor baru. Tidak sulit pula menemukan orang-orang di sekitar kita bekerja yang nampak memakai cincin batu akik. Di media sosial pun berseliweran gambar yang memamerkan koleksi cincin bermata batu mulianya, bahkan hingga memenuhi kelima atau ke sepuluh jari tangan.
Standar Harga Batu Mulia
Seperti kita ketahui, batu permata atau batu mulia tidak memiliki standar atau patokan harga (kecuali intan, menurut salah satu narasumber di acara yang dipermasalahkan di atas). Harga yang terjadi dalam transaksi jual beli batu mulia adalah murni kesepakatan antara penjual dan pembeli. Menurut IGLO, transaksi tersebut sah seperti halnya tawar menawar dalam jual beli barang lain dimana penjual akan menawarkan barang dengan harga setinggi-tingginya dan pembeli akan berusaha mendapatkan harga serendah-rendahnya. Jika terjadi kesepakatan, maka jual beli terjadi. Masih menurut komunitas yang menyatakan didukung oleh empat laboratorium gemologi tersebut, yang dimaksud dengan penipuan adalah ketika barang yang dijual tidak sesuai dengan kenyataan.
Pernyataan kontroversial di atas juga membuat sebagian di antara pecinta batu mulia mempertanyakan kembali apa tujuan sebenarnya acara Berburu Batu Bacan Episode 4 yang ditayangkan TVOne itu, mempromosikan atau justru menjatuhkan. Kita tunggu kelanjutan ceritanya.