Keajaiban di London, Adzan Terdengar di Sebuah Masjid yang Ditutup

Baru saja saya melihat video yang disebut sebagai keajaiban kumandang adzan di sebuah masjid di London yang dishare di wall Facebook Mas Chaidir. (Saya menyasar ke wall beliau karena saya ingin menambah pertemanan sesama blogger setelah saya terbantu postingan beliau Mengatasi Thumbnail yang Tidak Muncul di Homepage). Menurut pengunggahnya di FB, masjid dalam video tersebut adalah masjid yang sudah resmi ditutup oleh pemerintah Inggris dan sudah tidak ada aktifitas di dalamnya. Pengunggah video mengatakan, keajaiban terjadi di sana yaitu setiap memasuki waktu shalat, terdengar suara adzan dari masjid tersebut, padahal sudah tidak ada lagi pasokan listrik ke masjid tersebut, tidak ada muadzin di dalamnya, dan masjid tersebut dijaga ketat. Keajaiban yang diungkapkan ini pengunggah video ini menyebabkan video ini menjadi viral di FB (dilihat orang (views) sebanyak 288.827, share mencapai 29.479 dan hingga kini terus bertambah). Apakah Anda percaya?

Thread video viral di FB kumandang adzan di sebuah masjid

Memang dalam video ini terlihat banyak orang yang meliput dan mengabadikan kumandang adzan yang terdengar, dan nampaknya bukan hanya wartawan, tetapi juga banyak orang biasa. Yang awalnya membuat saya skeptis adalah saat menyaksikan orang-orang yang meliput tersebut. Menurut saya, mereka bukanlah para penonton yang sedang menyaksikan suatu keajaiban. Itu nampak dari reaksi yang mereka tunjukkan terhadap apa yang mereka liput atau rekam. Reaksi mereka biasa saja. Tidak terdengar ungkapan-ungkapan ketakjuban orang-orang Inggris seperti "Oh My God", "Jesus Crist", dan sebagainya. Reaksi yang mereka tunjukkan adalah seperti reaksi wartawan yang sedang meliput berita biasa. Yang kedua, durasi videonya cukup pendek untuk meyakinkan saya akan klaim keajaiban yang terus berulang setiap waktu shalat (lima kali sehari). Menurut saya lagi, seharusnya minimal ada beberapa cuplikan waktu yang berbeda dan reaksi ketakjuban berulang yang serupa dalam video untuk menggambarkan klaim tersebut.

Untuk mencari tahu lebih dalam, saya tinggal ketik saja di Google: "Adzan Ajaib Masjid London". Dan seperti yang saya perkirakan, muncullah beberapa video viral serupa di Youtube. Saya menonton salah satu video yang ada di Youtube. Seperti biasanya, Youtube mengarahkan saya ke beberapa video serupa, dan salah satunya nampaknya adalah video orisinilnya, berdurasi lumayan panjang dan menerangkan secara jelas kejadian yang sebenarnya. (Video-nya saya sisipkan di bawah).

Ya, kejadian sebenarnya yang direkam di video ini adalah kejadian bersejarah, yaitu saat adzan berkumandang untuk kali pertamanya di Swedia, bukan di Inggris. Video ini direkam tepatnya di Masjid Agung distrik Fittja yang ada di Kota Botkyrka, bagian utara Stockholm. Masjid yang didirikan tahun 2007 ini adalah satu-satunya masjid di Swedia yang memiliki menara di dan tahun 2013 telah memiliki jamaah 1.500 orang yang datang dari berbagai daerah.

Menurut koran the Dagen, mayoritas anggota komite perencanaan kota di Botkyrka, pinggiran kota Stockholm bagian utara, telah melakukan voting pada Selasa, tanggal 25 September 2012, untuk mencabut larangan kumandang adzan yang disahkan pada tahun 1994. Voting tersebut dilakukan setelah Ismail Okur, Ketua Asosiasi Islam Botkyrka mengajukan petisi pada dewan daerah pada 24 Januari 2012 agar mengizinkan adzan di masjid pada hari Jumat (sekali dalam seminggu).

Okur mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan suatu saat organisasinya akan mengajukan izin mengumandangkan adzan setiap hari. Namun ia menyadari tak mungkin mengajukan permohonan terlalu jauh seperti itu. Untuk itu, sebagai langkah awal ia mengajukan adzan sekali seminggu di hari Jumat.

"Jika dewan menolaknya, kami akan mengajukan permohonan izin adzan sekali sebulan pada Jumat pertama. Jika masih belum diizinkan, kami akan memohon dua kali adzan dalam setahun," lanjut Okur.

Menurut walikota Botkyrka yang berasal dari partai sosialis, Katarina Berggren, isu utamanya adalah apakah tingkat kebisingan suara adzannya akan mengganggu dan melanggar ketentuan keamanan lingkungan kota atau tidak. Menurutnya, Komite Kesehatan dan Lingkungan kota tidak menemukan hal yang mengganggu pada suara adzan, sehingga larangan yang sudah ada sebelumnya itu tidak akan mampu menghadapi gugatan hukum jika ada yang mengajukan. Konsekuensinya, kata sang walikota, kotamadya yang ia pimpin tidak akan dapat mencegah para muadzin mengumandangkan adzan.

Pada 25 Oktober 2012, Dewan Eksekutif mempertimbangkan untuk mencabut larangan ini. Pada 22 Februari 2013, untuk kali pertamanya dewan kota menyetujui adzan dikumandangkan dari menara masjid, dengan catatan jangkauan suara maksimal dua kilometer. Okur mengatakan bahwa adzan akan segera dikumandangkan pada bulan Maret, setelah persiapan teknisnya selesai. Pada 9 April, polisi setempat mengabulkan permohonan mengumandangkan adzan dengan syarat dilakukan tiga hingga lima menit setiap hari Jumat antara pukul 12.00 hingga pukul 13.00. Dan akhirnya adzan panggilan shalat Jumat dikumandangkan di Swedia pada hari Jumat, 26 April 2013, yang direkam pada video di atas (video ini diunggah 30 April, empat hari sesudah rekaman). 

Demikianlah +Tukar Cerita kali ini. Saudaraku yang muslim, ucapkanlah subhanallah karena kini adzan telah berkumandang di Swedia. Ucapkanlah Allahu Akbar, Allah Maha Besar, karena sudah tentu Tuhan tidak memerlukan hoax untuk menjadi Agung. Tidak ada yang perlu ditambah-tambahi, atau dikurangi, karena Tuhan tidak akan berkurang ataupun bertambah. Selamat menjalankan ibadah shalat Jumat!

Catatan lain: