P4TK PKn dan IPS (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) menyelenggarakan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Instruktur Nasional bagi:
- Guru PKn Madrasah Tsanawiyah
- Guru IPS Madrasah Tsanawiyah
- Guru Sejarah Madrasah Aliyah
(Untuk melihat kriteria pemilihan Instruktur Nasional Kementerian Pendidikan Kebudayaan lihat di Kriteria Instruktur Nasional)
Pembukaan Kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi IN PKn dan IPS MTs dan Sejarah MA |
Kegiatan pelatihan ini merupakan bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Madrasah (Kementerian Agama) dan berlangsung mulai Selasa, 26 November sampai dengan 30 November 2013. Materi yang disajikan dalam pelatihan ini adalah:
- Konsep Kurikulum 2013. Materi ini membahas pemahaman secara utuh rasional pengembangan kurikulum 2013, elemen-elemen perubahan Kurikulum 2013, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD) untuk Kurikulum 2013, serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
- Analisis Materi Ajar. Materi ini membahas konsep pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran, konsep penilaian otentik (authentic assessment) pada proses dan hasil belajar, serta analisis buku guru dan buku siswa (kesesuaian isi buku dengan SKL, KI, dan KD, penguasaan materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran).
- Perancangan Model Pembelajaran. Materi ini membahas penyusunan RPP dengan pendekatan ilmiah dan perancangan penilaian otentik pada proses hasil belajar.
- Praktik Pembelajaran Terbimbing. Materi ini merupakan simulasi pembelajaran dengan kompetensi mengkasji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan ilmiah dan mengidentifikasi rambu-rambu pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada proses dan pendekatan ilmiah.
Mengapa Ada Istilah Pendekatan Saintifik?
Yang menarik (bagi saya yang lulusan jurusan Bahasa di SMA), mengapa istilah Pendekatan Saintifik secara ajeg dipakai dalam pelatihan Kurikulum 2013 ini?
Saya tak hendak mengusik substansi pendekatan yang dipakai. Ini hanyalah sekadar rasa penasaran saya mengenai penggunaan frasa saja. Mengapa istilah pendekatan scientifik, saintific, dan saintifik ini dipilih dan dipakai alih-alih kata ilmiah? Apakah pilihan ini sekadar meniru, atau memang memiliki alasan yang jelas?
Saya tak hendak mengusik substansi pendekatan yang dipakai. Ini hanyalah sekadar rasa penasaran saya mengenai penggunaan frasa saja. Mengapa istilah pendekatan scientifik, saintific, dan saintifik ini dipilih dan dipakai alih-alih kata ilmiah? Apakah pilihan ini sekadar meniru, atau memang memiliki alasan yang jelas?
Saya tidak tahu alasannya. Hehehe. Mungkin pembaca ada yang bisa menjelaskan mengenai preferensi ini? Sila beri komentar di bawah. :D