Mana yang semestinya/mana yang baku:
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) vs Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) vs Badan Daerah Penanggulangan Bencana (BDPB); Badan Narkotika Nasional (BNN) vs Badan Nasional Narkotika (BNN);
Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) vs Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP);
Badan Akreditasi Nasional (BAN) vs Badan Nasional Aklreditasi (BNA);
Badan Koordinasi keluarga Berencana Nasional (BKKBN) vs Badan Nasional Keluarga Berencana (BNKB)
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) vs Sistem Nasional Pendidikan (Sisnasdik).
Konsistensi mana yang seharusnya dipakai?
Ini pertanyaan dari salah satu teman Facebook saya. Pertanyaan ini muncul ketika kita mendapati begitu banyaknya singkatan lembaga yang memakai kata sifat 'nasional' yang letaknya berbeda satu dengan yang lainnya. Saya sendiri juga bingung mana yang benar. Oleh karena itu saya di sini berniat mencoba mengutak-atik dengan keterbatasan saya sekaligus berbagi di sini dengan harapan teman-teman yang lebih paham kebahasaan akan mengoreksi dan mengklarifikasi bentukan mana yang tepat dan benar.
Menurut saya, singkatan-singkatan tersebut dibentuk dengan penekanan pada makna. Seperti kita ketahui, struktur frasa atau kalimat dalam bahasa tidak lepas dari ketaksaan. (ingat kalimat bahasa Inggris: Flying planes can be dangerous.)
Sesuai kaidah frasa bahasa Indonesia (DM), kata ‘nasional’ (kata sifat) diletakkan di akhir (menerangkan). Dalam hal pembentukan singkatan-singkatan di atas, ada dua bentukan yang berbeda.
Bentukan singkatan BAN berasal dari frasa ‘Badan Akreditasi’ + kata sifat ‘Nasional’,
sedangkan singkatan Kompolnas berasal dari kata ‘Komite + frasa ‘Kepolisian Nasional’.
Begitu pula halnya dengan singkatan lainnya yang tersebut di atas.
Jika singkatan menimbulkan ketaksaan frasa, maka diubah agar tidak taksa. Dalam hal ini, BNPB disingkat Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Jika diletakkan di akhir (BPBN) maka bisa membentuk frasa taksa ‘bencana nasional’.
Sebaliknya, singkatan BPBD diletakkan di akhir karena jika diletakkan setelah kata badan akan menimbulkan frasa taksa ‘daerah penanggulangan bencana’.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menjadi Komnas HAM untuk menghindari frasa taksa ‘HAM Nasional’ atau ‘Manusia Nasional’.
Singkatan yang benar adalah Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) karena asalnya dari frasa Standar Nasional Pendidikan.
Itu pendapat saya tentang singkatan di atas yang bisa benar bisa salah. Mana yang benar, bisa kita cek di lembaga yang bersangkutan. Yang saya tekankan adalah bahwa tidak ada yang salah dalam pembentukan singkatan tersebut walau ada ketaksaan makna. Dengan demikian, kita tidak perlu bingung ketika siswa bertanya.
Menurut pembaca bagaimana? Sila komentar di bawah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) vs Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) vs Badan Daerah Penanggulangan Bencana (BDPB); Badan Narkotika Nasional (BNN) vs Badan Nasional Narkotika (BNN);
Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) vs Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP);
Badan Akreditasi Nasional (BAN) vs Badan Nasional Aklreditasi (BNA);
Badan Koordinasi keluarga Berencana Nasional (BKKBN) vs Badan Nasional Keluarga Berencana (BNKB)
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) vs Sistem Nasional Pendidikan (Sisnasdik).
Konsistensi mana yang seharusnya dipakai?
Ini pertanyaan dari salah satu teman Facebook saya. Pertanyaan ini muncul ketika kita mendapati begitu banyaknya singkatan lembaga yang memakai kata sifat 'nasional' yang letaknya berbeda satu dengan yang lainnya. Saya sendiri juga bingung mana yang benar. Oleh karena itu saya di sini berniat mencoba mengutak-atik dengan keterbatasan saya sekaligus berbagi di sini dengan harapan teman-teman yang lebih paham kebahasaan akan mengoreksi dan mengklarifikasi bentukan mana yang tepat dan benar.
Menurut saya, singkatan-singkatan tersebut dibentuk dengan penekanan pada makna. Seperti kita ketahui, struktur frasa atau kalimat dalam bahasa tidak lepas dari ketaksaan. (ingat kalimat bahasa Inggris: Flying planes can be dangerous.)
Sesuai kaidah frasa bahasa Indonesia (DM), kata ‘nasional’ (kata sifat) diletakkan di akhir (menerangkan). Dalam hal pembentukan singkatan-singkatan di atas, ada dua bentukan yang berbeda.
Bentukan singkatan BAN berasal dari frasa ‘Badan Akreditasi’ + kata sifat ‘Nasional’,
sedangkan singkatan Kompolnas berasal dari kata ‘Komite + frasa ‘Kepolisian Nasional’.
Begitu pula halnya dengan singkatan lainnya yang tersebut di atas.
Jika singkatan menimbulkan ketaksaan frasa, maka diubah agar tidak taksa. Dalam hal ini, BNPB disingkat Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Jika diletakkan di akhir (BPBN) maka bisa membentuk frasa taksa ‘bencana nasional’.
Sebaliknya, singkatan BPBD diletakkan di akhir karena jika diletakkan setelah kata badan akan menimbulkan frasa taksa ‘daerah penanggulangan bencana’.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menjadi Komnas HAM untuk menghindari frasa taksa ‘HAM Nasional’ atau ‘Manusia Nasional’.
Singkatan yang benar adalah Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) karena asalnya dari frasa Standar Nasional Pendidikan.
Itu pendapat saya tentang singkatan di atas yang bisa benar bisa salah. Mana yang benar, bisa kita cek di lembaga yang bersangkutan. Yang saya tekankan adalah bahwa tidak ada yang salah dalam pembentukan singkatan tersebut walau ada ketaksaan makna. Dengan demikian, kita tidak perlu bingung ketika siswa bertanya.
Menurut pembaca bagaimana? Sila komentar di bawah.