Mengenal diri sendiri itu sulit, karena kita
tidak terbiasa berusaha mengenal diri sendiri. Kita hanya terbiasa
merasakan diri orang lain. Maka saat kita bertengkar dengan istri,
biasanya kita hanya menyalahkannya, dan tidak berusaha untuk mawas diri.
Dalam hati kita berkata, "Wah, istriku ini sebentar-sebentar berlaku
begini, begitu, begini, begitu, sehingga sial benarlah nasibku."
Pangawikan pribadi, oleh Ki Ageng Suryamentaram |
Tetapi bila kita
ditanya kembali, "Memanglah istrimu itu begini, begitu, begini, begitu,
tetapi bagaimanakah dengan kamu sendiri?" Kita akan terperanjat dan
mengaku bahwa diri sendiri tidak kita teliti.
Demikian pula
dalam hubungan dengan anak (anak kita nanti harus begini tidak boleh
begitu) dan tetangga termasuk tetangga facebook (wah tetangga kita itu
kok begitu ya, harusnya kan begini), kita tidak memeriksa atau meneliti
diri sendiri. Ini menunjukkan bahwa kita tidak biasa meneliti diri
sendiri.
(Pangawikan Pribadi, Pengetahuan Diri Sendiri, Mawas Diri oleh KAS)
Ini yang saya share semalam ...— with Dewa Ayu Erniathi.