Ya kita cenderung subyektif, tapi
saya pribadi berupaya untuk obyektif dan fokus dalam diskusi, contoh
seperti kalau saya tahu bhwa Ki Tricahyo Abadi mengaku Islam, langsung
saya "mengambil catatan dalam memori saya, pasti Ki ini berbaju model
Arab, atau model Taliban, suka berjihad, jijik dengan babi dan
sebagainya" padahal kenyataan sebenarnya mungkin tidak spt itu, oleh
sebab itu, saya menghindari keinginan rasa tahu saya terhadap
label-label yang dimiliki oleh teman-teman di sini. Dan lagi bicara
toleransi, apakah selama ini saya terbukti menjelek-jelekkan atau
membuat rasa tidak nyaman orang lain? Saya tidak tahu kenyataannya, tapi
blum ada teman yang komentar, bahwa saya membuat telah membuat sengit,
kalaupun nanti ada yang bilang begitu, saya dengan senang hati akan
minta maaf. (Jangan dijawab dulu, ada komen ki Kondang...komen2 sy dng Ki Tricahyo terkesan "panas" bg sy biasa saja Ki).
Untuk Ki Tricahyo Abadi, maaf mungkin saya telah membuat penasaran anda
soal agama, saya kira ki mengerti, di dunia maya ini orang bisa mengaku
apa saja, bisa berkata jujur atau menipu, mengaku miskin atau kaya,
jadi dalam pandangan saya label-label semacam itu tdk penting untuk
membahas suatu topik di grup. Dan tidak bisa dipungkiri, di grup ini
mungkin ada yang beragama, dan ada yang tidak beragama, ada juga yang
free thinker, dan tipis dihindari dalam kondo takon untuk tidak terjadi
gesekan, yang membuat rasa sengit, yang terpenting rasa sengit tidak
diwujudkan dalam tindakan yang dpt melukai fisik orang lain, biarkan
orang menderita dengan rasa sengit yang dibangunnya sendiri, dan biarkan
orang menyembuhkan roso sengitnya pula
Tricahyo Abadi:
Saya
sharing di diskusi tentang agama kali ini mendasarkan catatan saya dan
menurut saya yang banyak dilatarbelakangi catatan sebagai muslim.
Menurut ki Kondang "bela rasa" muslim menyerang kristiani dulu karena
catatan muslim yang mengidentikkan gereja dengan israel. Menurut saya
sebagai muslim dulu saya bukan mengidentikkan, tapi karena adanya ayat
dalam quran yang menggandengkan yahudi dan kristen tdk ridha terhadap
islam. dalam kondisi perang di atas dikuatkan dengan adanya dukungan
amerika ke israel, yang menurut ki kondang "dianggap" padahal menurut
saya itu "fakta". yang mungkin jadi anggapan saya yang salah adalah
"amerika" dulu saya identikkan dgn "kristiani", hingga saya pun masih
bingung apakah pernyataan ki kondang tentang abstainnya kristiani itu
benar karena hal yang saya anggap "fakta" itu. Mungkin yang perlu
dipilah-pilah lagi, ada yahudi bangsa, israel negara atau bangsa,
palestina sebagai bangsa, negara ataukah muslim. Ki Rido Hanjogo, saya
mohon maaf membuat hatimu sakit Ki. segala yang Ki bilang betul, dan
saya yang salah. Saya tidak ingin tahu lagi apa agama Ki Rido. Karena
sudah saling merasa tidak enak, baiknya saya sudahi kondo takon saya di
sini. Saya izin copas saja kalau sudah jernih masalahnya. Saya tidak
berusaha melabeli Ki. Saya memang penasaran/ingin tahu catatan versi
"penginjil", catatan versi "muslim", catatan versi "agama Ki Rido".
Catatannya bukan diri orangnya. tapi sekali lagi saya tidak lagi ingin
tau karena ki rido sudah keberatan. Maaf ya Ki. anggap saja gesekan padi
di lesung Ki, yang akan memutihkan beras.
Rido Hanjogo:
Saya
kira Ki Tricahyo Abadi tidak perlu minta maaf, sama sekali tidak ada
kesalahan Ki terhadap saya, dan saya tidak sakit hati dengan Ki, maka
dengan rendah hati saya mohon jangan menyudahi kondo takon ini, saya
senang berdiskusi dengan anda. Begini Ki Tricahyo, mungkin gaya bahasa
saya yang ceplas ceplos dan strike tidak biasa bagi Ki, tapi Ki sudah
lama di grup ini, saya kira pernah baca komen saya terhadap Ki Kondang
yang jauh lebih pedas dari ini, dan Ki Kondang saya lihat masih mau
kondo takon dengan saya, jadi tetaplah kondo takon disini, soal salah
dan benar, siapa yang berhak menilai, seperti yg sering saya katakan di
sini tidak ada guru-murid, di sini semua pelajar, bgitu Ki pandangan
saya. Sebetulnya kalau dibaca dengan seksama komen-komen terdahulu saya,
justru saya baru mengkonfirmasikan pendapat Ki Kondang Sarwoedi, soal
Yahudi, Kristen dan Islam, dengan cara "mengoreksi pernyataan-pernyataan
beliau yang saya anggap kurang pas " tapi model diskusi ki Kondang
memang tidak langsung menjawb pertanyaan, sehingga terkesan komen-komen
di sini seakan membela catatan yang dibawa oleh masing-masing, padahal
saya sempat tulis, jangan diartikan saya membela penginjil, tapi yah
kita diskusi dengan banyak orang, dengan latar belakang majemuk, kondisi
yang berbeda, dll, tapi inilah fakta bagi kita semua, untuk
menyampaikan informasi, atau yang diketahui sesuai dan sebatas yang kita
ketahui, dan kalo bisa informasi itu berguna bagi yang lain. Terkait
ini saya mohon Ki Tricahyo Abadi tak perlu sungkan-sungkan dengan saya,
dan aktif dalam kondo takon di wall ini, thanks
Tricahyo Abadi:
Saya
bertanya tentang agama itu karena mulai mengikuti gaya Ki di sini walau
saya sendiri orangnya sering tersinggung klo diceplosi. ndilalah kok
ngga berkenan, haha. yang saya senang dari forum ini adalah cara
berpikir para pelajar yang tujuannya bukan untuk saling menyakiti
seperti di forum-forum debat lain, tetapi untuk menelusuri apa yang
terjadi pada diri ini. Itu yang jadi tujuan saya ki, bukan untuk
menyakiti lho.
Rido Hanjogo:
Harus diakui bahwasanya saya dan ki Tricahyo Abadi telah keno provokasi Ki Kondang Sarwoedi *sambil bandem teklek ke arah Ki Kondang *
Tricahyo Abadi:
wkwkwkwk.
saya tadi tidak melihat ki rido membela penginjil, tapi saya tadi
menilai dengan tendensius bahwa "sepertinya dasar catatan" ki rido
adalah catatan kristiani, bukan membela kristiani lho wkwkwkwk. juga
gara-gara provokasi pengakuan "dosa" ki kondang sebagai penginjil, saya
langsung ngaku bahwa saya muslim, dan segera ingin tahu pengakuan ki
rido sebagai apa.
Rido Hanjogo:
Memang betul Ki
Tricahyo Abadi, yang saya pakai sebagai referensi untuk komen saya
adalah catatan -catatan Kristian, terus terang saya pingin tahu lebih
banyak atau sejauh mana Ki Kondang Sarwoedi menguasai theologia, baru
kali ini saya berkesempatan ketemu seseorang yang mengaku sebagai
penginjil ( meskipun saya tidak menanyakan agama Ki Kondang) tapi
sebagai penginjil tentu tahu banyak mengenai theologia dan sejarah
Kristen, namun hingga sampai komen sebanyak ini, saya masih meragukan
untuk pengetahuan dan wawasan ki Kondang,
tentang ajaran Kristen,
sekaligus meragukan pernyataannya , yang mengatakan bhwa beliau mantan
penginjil, karena dibanding dengan catatan keyakinan Islam, penginjil
itu bisa dikatakan setingkat ustadz bahkan bisa jadi ulama, bisa anda
bayangkan tingkat pengetahuan ilmu agamanya. Untuk harapan ki Tricahyo,
sekali lagi maaf saya tdk bisa memenuhi harapan itu, he he thanks
Kondang Sarwoedi:
kkkk itulah drama manusia dalam ukuran ke-2nya
Rido Hanjogo:
Nah ini...ki Kondang Sarwoedi, sudah muncul lagi, selamat datang Ki, anda benar-benar sesuai namanya,memang ki ini benar-benar Kondang. lanjuuuuttt Ki
Kondang Sarwoedi:
Theologi
itu banyak mazhab sebagaimana juga usulludin (theologinya Islam),
liberalnya Islam juga ada klaim kebenaran (catatan yang nabet) itu yang
sangat meyakini suatu pendapat sebagai fakta dan itu refleksi catatan
yang ingin tetap bersinggasana di tahtanya kkkk
Rido Hanjogo:
Mantab..ya umumnya memang bgitu....lanjut ..
Kondang Sarwoedi:
Catatan agama/kepercayaan semestinya jadi mesin damai, eh ternyata cuma
gagasan damai yang bunyinya "kalau di dunia ini agama/kepercayaan cuma
satu dan seperti yang aku yakini maka ...." kkkk dasar catatan penak-e
anggonmu ngereh aku.
Rido Hanjogo:
Mudah saja kalo tidak
mau di ngereh ya tolak catatan itu, atau kalau percaya , maka
percayailah itu, manusia memiliki kebebasan utk memilih to Ki, tidak
memilihpun merupakan pilihan kata Almarhum Gusdur, gitu aja kok repot,
kkkkk lanjut ...
Kondang Sarwoedi:
Weh catetan kuwi ampuh lho,keahliane nglimpe,yen wis ketatap-tatap lagi dikonangi kurang ajar tenan kkkk
Rido Hanjogo:
Oleh sebab itu, saya tunggu lagi Ki Kondang Sarwoedi, di status yang
lain, silahkan kalo mau dilanjutkan lagi oleh teman yang lain, namun
sebelum saya mundur dari kondo takon di status ini, saya punya dongeng
pendek Ki , begini:
Ada sebuah sungai yang mengalir, di dalam sungai itu banyak sekali terdapat emas, permata, batu mulia dan lain-lain, juga ada sampah -sampah, dan tentu ada juga maaf tai. Suatu kali ada orang mandi di sana, orang tersebut justru tidak mengambil emas, permata, batu mulia, melainkan hanya mengumpulkan sampah-sampah dan tai di dalam keranjangnya, kemudian dia keluar dari sungai. Dalam perjalanan pulang orang tersebut berteriak-teriak: "hai orang-orang, saya kasih tahu, Anda jangan mandi di sungai itu , sungai itu penuh sampah dan tai saja, ini buktinya!" demikian katanya sambil memperlihatkan isi keranjangnya.
Kesimpulan
Kondang Sarwoedi:
Sing
jelas wae angel dingerteni apa meneh analogi kkkk dongeng sisan. KJ KAS
tak ada korelasi dengan kasus Gaza kecuali cuma meneliti timbulnya
tindak perang, tidak menyimpulkan penyebabnya adalah catatan
jare-jarene,itu kesimpulan prematur, banyak catatan-catatan yang bisa
menjadi faktor terjadinya perang. Ki Rido, ini dari pribadi saya yang
arogan mengajak anda untuk sama-sama tidak arogan, sebenarnya tidak ada
gunanya kondo takon dengan anda.
Rido Hanjogo:
Thanks
Ki Kondang Sarwoedi, atas ajakan dan teguran kepada saya agar saya
tidak arogan (tinggi hati) , ya saya akui memang saya tidak rendah hati,
satu hal yang perlu saya sampaikan, bagi Ki Kondang kondo takon dengan
saya memang tidak ada gunanya, berbeda dengan saya, bagi saya kondo
takon dengan Ki Kondang telah saya peroleh manfaatnya, terutama saya
bisa mengenal dan belajar KJ KAS dari versi Ki, itu salah satu alasan
kenapa saya berada di grup ini.
Sunarno Mantingan:
Benturan
dua 'klaim' yang sama-sama tidak mau mengalah. apalagi 'klaim' yang ada
pada masing-masing negara diperkuat oleh kitab suci. Wah jan., semakin
nyakot rasa paling bener'e.masih ditambah dengan rasa butuh-rasa butuh
yang lain (pangupa jiwa; kehormatan; dll)--juga disokong oleh para
sekutu di masing-masing negara.rasa sakwenang-wenang, rasa demen
sengit--isih ketambahan ana sing bela. Pehh.,umpama tukaran ngana ya jan
gegirisi tenan. Tapi yen nanggepi seruan budal jihad ke Palestin...ha
ya kosek. Jihad'ku dewe durung rampung je.hah ha...
Kondang Sarwoedi:
Kalo
aku mendukung seruan jihat ke Palestina,sebanyak mungkin, sing penting
aksi- nya jangan di Indonesia ndak disebut teroris, nilai-nya turun kkk
apa lagi aku tidak punya kepentingan dengan Israel-Palestina sing
penting Indonesia jangan jadi korban.
Sunarno Mantingan:
Hah ha...apik Ki.aksi ya kudu mikir nilai ya.mosok wis kadung aksi nilaine mrosot dadi abang.
Kamerad Kanjeng:
Aku tak takon. Ki Kondang Sarwoedi, Amerika kristen...Eropa kristen.
itu kandha-nya Ki Kondang. takonku:"yang beragama itu orang? atau
negara? atau benua?" Kedua: kandaku, relevansi ajaran KAS dan perang
palestina ada. Tampak jelas dalam berbagai wejangan KAS, salah satunya
dalam wejangan KAS soal sebab-Akibat. yang ku upload tempo hari yang aku
share ke group ini dari SOERJOMENTARAM MANUSIA BEBAS. Menurut KAS,
agama, dalam satu kalimat: "AGAMA KI MARAHI SULOYO". Menurut Simon Hasi
Holan Tambunan, ajaran KAS itu berusaha membebaskan orang dari jeratan
dogma, untuk kembali menjadi bangsa merdeka. Ki Kondang Sarwoedi, hape
mu agamane apa? pit mu agamane apa? mobilmu agamane apa? sapimu agamane
apa? kirikmu agamane apa? liyane wong apa iso duwe agama.
Kondang Sarwoedi:
Malah
ana sing nduwe Tuhan barang ki, dadi sok kewolak-walik,dadi yen
catetane negara identik karo agama lak ora salah ta? KJ mung mawas
tumindak mangkono kuwi akibate ya ngono, apa meneh yen takone hp-mu
agamane apa kuwi wonge wae sing mung arep gawe ribet. Saya sendiri sudah
tidak ibadah ke gereja tapi banyak pendeta-pendeta dan
mahasiswa-mahasiswa theologi yang ngajak sharing khususnya lintas agama
dan TDAK PERNAH ADA PASULAYAN karena tujuannya yang memang dua hal yaitu
pasulayannya (perbedaannya) di mana dan rujukannya (ketemunya) dimana.
Ya
kalau yg dicari PASULAYANNYA yang jadi BANK SULAYA, kondo ya sulaya
takone ya nganggo sulaya moco-moco nyunggi mawa kkkk. Ayo tak tunggu
pasulayanmu! Aku ya duwe tabungan nang bank sulaya kkkk, ini yang
namanya dialog (kondo-takon) tapi tidak taat azas dialog (pathokaning
kondho), demikian pula dalam perang, ada etikanya dan catatan Islam
sangat mengedepankan itu dan dalam pandangan saya Israel pakai etika
perang "wathon menang".
Tricahyo Abadi:
A single story
create stereotypes; and the problem with stereotypes is not that they
are untrue, but that they are incomplete. They make one story become the
only story. Kata gadis nigeria ini mungkin bisa mewakili pikiran saya
ki rido. The danger of a single story. (Typo: Create harusnya creates)
Kondang Sarwoedi:
Iki malah bonus grammar kkk mbok nang pesan wae, let's the private be private, don't mix it into public area kkkk
Tricahyo Abadi:
Haha. Ngawur ya ki. Barusan dpt dari ted.com ttg bahaya cerita tunggal.
Kondang Sarwoedi: kkkk
Kamerad Kanjeng:
Wah kampiyun tenan ki Kondang ki, Tabik. Kamerad Kanjeng karo nyruput kopi susu... (KAS sendiri agamanya apa?)