Dari penelusuranku, artikel yang akan saya copas di bawah ini aslinya adalah artikel Jonathan Kimak yang telah dilihat sebanyak 1,801,865 view dan direspon sebanyak 761
komentar sejak 30 Juni 2009 hingga Oktober 2012 ini. Saya sendiri tertarik meng-copas-nya karena saya sendiri merasa diri saya sendiri telah terpaparkan dan terdampar di antara penyakit-penyakit yang ditengarai oleh Jonathan Kimak ini. Sayang saya tak bisa menelusuri siapa penerjemah-nya di kaskus yang link-nya telah obsolete.
Pandangan Pertama: www.apasih.com
Penelusuran dan Copas: Saeful Base Camp
Sumber Asli: www.cracked.com
6 Gangguan Mental Psikologis Akibat Internet
Internet telah membuat banyak orang menjadi “gila”. Ada orang yang lebih mencintai internet melebihi rasa cinta kepada pasangannya. Ada juga orang yang rela tidak tidur demi chatting dan browsing. Ada anak yang lebih memilih internet dari nasi. Dari orang dewasa hingga anak-anak memenuhi warung-warung internet, setiap harinya, karena “kegilaan” terhadap internet.
Ini dia ancaman ke 6 Gangguan mental saat kita sedang online di internet..
Orang yang mengidap gangguan ini tampak
normal pada awalnya. Beberapa hari atau jam sebelumnya mereka bisa saja
melakukan pembicaraan-pembicaraan lucu atau komentar-komentar hangat.
Akan tetapi beberapa saat kemudian berubah marah-marah dan mengumpat
disebabkan sesuatu yang menyinggung perasaannya.
Kenapakah hal itu bisa terjadi di Internet?
- Kebanyakan dari kita hanya bisa menahan hasrat untuk melakukannya di dunia nyata, yang apabila dilakukan mungkin bisa membuahkan sebuah tinju ke wajah kita.
- Di Internet, kebanyakan pengguna menyembunyikan identitas aslinya, sehingga mereka dengan bebas mengeluarkan isi hati dan kemarahannya tanpa khawatir reputasinya menjadi jelek.
- Karena pengungkapan perasaan dalam bentuk tulisan sering terlihat datar dan tidak menggambarkan emosi dengan jelas, seperti halnya nada suara, mimik wajah dan bahasa tubuh lainnya di saat tatap muka langsung, sehingga orang cenderung menggunakan kata-kata yang tajam, kasar dan keras untuk mewakili sebuah perasaan tertentu.
Kecanduan internet |
Digambarkan sebagai seseorang yang
mencari-cari kepuasan segera atau penghindaran dari rasa sakit dengan
segera. Pada awalnya mirip dengan perilaku anak tujuh tahunan yang
menginginkan sebuah mainan, dan akan berteriak dengan
menghentak-hentakan tangan dan kakinya agar segera mendapatkan apa
diinginkannya.
Bagi orang yang suka menulis dan
melakukan posting, sering kali merasa bahwa postingnya sangat sempurna.
penulisnya hampir setiap waktu mengecek masuknya komentar yang baru
diberikan pembacanya. Jika ia mendapat komentar-komentar miring penuh
kritik, maka dengan cepat ia akan meluncurkan jawaban yang akan
mematahkan tanggapan itu.
Jika tidak ada yang memberikan komentar,
dia akan mengirimkan komentarnya sendiri – mungkin dengan nama lain –
untuk meramaikan tulisannya.
Kenapakah hal itu bisa terjadi di Internet?
Kegiatan itu membuat kita menjadi tidak
sabaran, karena ingin segera melihat respon dengan dari pihak lain.
Ketidaksabaran ini meminimalkan toleransi terhadap serangan yang
menimbulkan ketersinggungan.
Suatu kondisi di mana seseorang dengan
sengaja membuat kebohongan, menirukan, menambah buruk suatu keadaan,
atau mempengaruhi diri sendiri agar sakit dengan tujuan diperlakukan
seperti orang sakit.
Kenapa hal itu bisa terjadi di internet?
Sangat mudah melakukan kebohongan dalam
kehidupan nyata, dan sepuluh kali lebih mudah melakukannya di internet,
karena tidak ada seorang pun bisa memeriksa kebenaran fakta-faktanya
Gangguan kepribadian jenis ini bisa
dijelaskan dengan contoh kegilaan akan tata bahasa. Ketika orang
menemukan suatu kesalahan tata bahasa atau penulisan kata yang keliru
dari orang lain dalam sebuah posting atau komentar, maka dia langsung
menyerang dan dengan keras memprotesnya.
Kenapa hal demikian bisa terjadi di internet?
Dalam kenyataannya penderita OCPD
merasakan ketakutan yang tidak logis terhadap dunia yang lebih
berantakan, lebih kotor dan lebih kacau dibanding seharusnya yang dia
pikirkan; sehingga secara cepat keadaan menjadi lebih buruk, dan akan
mengalami kehancuran sampai ada seseorang yang memperbaikinya.
Di Internet, setelah membaca setiap
komentar-komentar, orang normal akan menderita nasib yang sama. Tata
bahasa yang keliru, pilihan kata yang tidak tepat, atau bahasa gaul yang
membingungkan, mendesak anda untuk mengoreksinya. Tidak sulit merasakan
keinginan untuk melatih diri menggunakan bahasa yang benar
Di dalam kehidupan nyata ini disebut merendahkan diri sendiri atau perilaku pencarian perhatian.
Jika sampai kepada tingkat ekstrem, hal
itu dapat berubah menjadi Online Erotic Humiliation atau pelecehan
seksual secara online, di mana pelecehan menjadi sebuah tindakan nyata.
Sehingga ketika anda mengatakan kepada seseorang agar melakukan sebuah
tindakan seksual, mungkin dia akan menganggap hal itu penting dan dia
dengan sungguh-sungguh akan melakukannya.
Kenapa hal itu bisa terjadi di Internet?
Pencari perhatian mendapatkan apa yang
diinginkannya, dan penghina diri sendiri mendapatkan cukup ketegangan
untuk mengaktualisasikan dirinya yang intropet melalui sinyal-sinyal
yang dikirimnya via keyboard.
Hilangnya semua aturan sosial dan empati
pada diri seseorang, disebabkan tanpa alasan selain hanya secara
kebetulan berhadapan dengan sebuah benda mati; berkomunikasi via papan
tombol dan monitor pada suatu waktu.
Sindrom ini adalah bentuk halus dari
autisme yang tampak berupa ketidakmampuan biologi untuk menunjukkan
empati kepada manusia lain, mungkin disebabkan ketidakmampuan untuk
mengenali isyarat nonverbal. Mereka secara terus-menerus bertingkah aneh
dan mengganggu disebabkan mereka tidak mengetahui bahwa anda terganggu.
Ada bagian dari otak mereka yang rusak.
(Beberapa kasus bunuh diri yang direkam
dengan webcam – yang sebagian mungkin main-main – dan dipublikasikan di
Internet. Untuk sekarang ini mungkin kita tidak yakin bahwa hal itu
benar-benar terjadi, tetapi sebenarnya hanya masalah waktu.)
Kenapa hal itu bisa terjadi di Internet?
Orang yang melakukan semua komunikasi
online mereka menampilkan perilaku Asperger karena mereka ingin
memberikan kesan ada kerugian yang sama pada diri sendiri. Di dalam hal
ini, ketika kemampuan melihat respon dan mimik wajah atau ekspresi
nonverbal sudah hilang, begitu juga dengan empati. Maka hal yang anda
beritahukan hanya kepada orang yang tidak ada, karena itu hanyalah
sekelompok kata-kata pada layar. Sekelompok kata-kata kecil yang tidak
berarti.
Nah, tidak ada larangan untuk
berinternet,akan tetapi beriternetlah dengan sehat,jagalah diri kita dan
keluarga agar selamat dari sisi negatif internet. Jangan biarkan diri kita dikendalikan
oleh internet, tetapi kitalah yang harus mengendalikannya, dengan
mengetahui batasan-batasan dan bertindak sesuai kewajaran dan tidak
melebihi batas dalam ber internet. Terima kasih . Semoga bermanfaat.
source: Kaskus