Dopamine bukan hanya terlepas akibat respon pada sesuatu hal yang baru.
Ketika sesuatu lebih menggairahkan daripada yang diantisipasi, rangkaian penghargaan balasan di otak melepaskan dopamine dan tak henti-hentinya
mengalirkannya. Situs-situs porno selalu menawarkan hal-hal baru yang
tak terduga, sesuatu yang lebih nakal.
Apa yang Membuat Pasangan Menjadi Nampak Kurang Menarik?
Sebaliknya, bercinta dengan kekasih tidak selalu lebih baik daripada
yang diharapkan, tidak pula akan menawarkan variasi tanpa batas. Hal itu
menawarkan bentuk lain dari mekanisme ganjaran (reward) yang lebih menenangkan. Yang menyedihkan, satu bagian
primitif otak kita mengasumsikan jumlah dopamine setara dengan nilai
aktivitas padahal tidak.
Garis besarnya: Terlalu banyak rangsangan buatan bisa membuat pasangan
Anda seperti daging beku. Menurut sebuah penilitian tahun 2007,
pemajanan pada serangkaian gambar wanita seksi menyebabkan pria
menurunkan penilaiannya terhadap pasangan hidup mereka yang asli. Pria
menilai pasangannya itu rendah tidak hanya pada daya tariknya, tapi juga
kehangatan dan inteligensinya. Demikian juga, partisipan yang telah
mengonsumsi pornografi pada sebuah penelitian tahun 2006 melaporkan
berkurangnya kepuasan mereka terhadap pasangan intim mereka—termasuk
rasa sayang, penampilan, rasa penasaran, dan kinerja seksual pasangan mereka .
Bahkan beberapa dekade yang lalu, hubungan seksual dengan pasangan yang
hangat dan siap kawin biasanya akan memberikan dopamine lebih daripada
masturbasi (lagi) pada boneka mainan seks yang lembab. Sekali Boneka
Miss Juli sepenuhnya “dibuahi”, gelombang dopamine sebagai respon terhadap lekukan tubuhnya
yang terbuat dari cat semprot itu akan semakin berkurang. Kita harus menunggu lagi kiriman boneka
baru Miss Agustus. Lalu muncul toko penjual film-film porno. Tapi berapa
kali kita bisa meninggalkan video yang sama sebelum kita memperoleh
edisi yang baru lagi? (Membayar untuk situs porno...sungguh aneh.)
Situs porno sekarang ini, menawarkan daya tarik tak berkesudahan hanya
lewat klik mouse. Kita bisa berburu (aktivitas pelepasan dopamine lagi)
selama berjam-jam, dan mendapatkan lebih banyak pengalaman dengan
partner baru setiap sepuluh menit sekali daripada yang bisa didapatkan
oleh para pemburu pornografi pendahulu-pendahulu kita seumur hidup
mereka. Hantaman demi hantaman dopamine bisa mempengaruhi keadaan tubuh
yang berubah seperti akibat narkoba. (Kokain, misalnya, berperan besar atas
kelebihan dopamine yang bersirkulasi dalam otak.) Hal itu begitu kuat
untuk mengabaikan mekanisme kejenuhan seksual yang normal dari otak kita
setelah orgasme.
Mengapa menonton video porno mengakibatkan kecanduan? |
Kita sering mendengar bahwa, "Pornoografi sudah ada sejak dulu kala,
jadi tak ada dampak yang merugikan." Namun, klaim ini tidak ada artinya
ketika efek dahsyat dari kesenangan akan sesuatu yang baru pada otak
disadari sepenuhnya. Sekarang ini situs porno 24 jam sehari dengan genre
tanpa batas tidak mudah memadamkan selera nafsu seksual kita. Bahkan
itu dapat membuat kita melangkah terlalu jauh dari selera seksual kita
tadi—mungkin dengan konsekuensi buruk.. Bagi sebagian orang, masturbasi
dengan situs porno menjadi menarik daripada seks itu sendiri:
"Lebih jauh dari sekedar 'menggesek-gesek,' kami tukang masturbasi kronis
biasanya melakukan satu praktik yang kita namakan 'edging': membawa
diri kami ke pinggiran orgasme berulang-ulang tanpa ejakulasi. Kami
menjaga bangkitnya gairang seksual agar tetap pada tingkat yang ekstrim
selama berjam-jam.Aku adalah salah satu partisipan dalam beberapa grup
masturbasi memakai internet, dan aku memoderatori salah satu grup
tersebut."
"Banyak di antar kami yang melangkah terlalu jauh hingga meninggalkan
pasangan seks kami, bahkan walaupun pasangan kami itu masih bersedia.
Kami juga menciptakan istilah “copulatory impotence" (impotensi persenggamaan) untuk fenomena
lazim mengenai kemampuan ereksi karena situs porno, bukan karena bercinta dengan pasangan."
Wow! Sebuah mekanisme evolusioner dikalkulasikan untuk menambah
keturunan dan variasi genetik dapat mendorong pengguna pornografi
internet meninggalkan pasangan riilnya? Ya, karena mekanisme itu
berbahan bakar dopamine. Otak kita berasumsi bahwa jika sesuatu sangat
merangsang kita, pastilah itu merupakan kesempatan pembuahan yang
sebenarnya (bahkan layak mempertaruhkan resiko berbahaya, balik pada
zaman dulu).
Kehancuran Generasi Muda
Jika tidak memahami Coolidge Effect sebagai mekanisme otak tersembunyi
yang mendorong kita untuk tetap memacu diri meski kita sudah mendapatkan
lebih dari cukup, kita akan kesulitan untuk menghubungkan libido yang
tak pernah puas dengan fakta bahwa otak kita menjadi kurang responsif
karena kelebihan dopamine. Pada akhirnya hal itu bisa terasa seperti
libido kita tidak akan terpuaskan. Situasi ini paradoks karena bau
afrodisiak dari banyak film porno itu pada awalnya terasa seperti jawaban
untuk keadaan yang menyedihkan dari kinerja seksual.
Realitasnya, bagaimanapun juga, adalah ketidakpuasan yang didorong oleh
neurokimiawi jauh di dalam otak bisa dengan baik menyulut dorongan untuk
mencari rangsangan lebih. Satu petunjuk bahwa alat pengatur libido kita
telah terpengaruh adalah dengan melihat apakah kita memerlukan situs
porno untuk bisa terangsang atau mencapai klimaks. (Ya, balik
pada zaman dulu, pria gampang bermasturbasi hingga klimaks tanpa
pornografi.)
Gejala lain adalah kegelisahan, sifat lekas marah, dan ketidakpuasan,
hasrat untuk hubungan seks yang lebih nakal/aneh, mendapati pasangan kita
kurang atraktif dan menarik dibanding internet, atau satu kebutuhan akan
materi yang lebih ekstrim. Para ahli menyebut efek ini “toleransi.” Hal
tersebut bisa mengindikasikan sebuah proses kecanduan sedang terjadi di
otak.
Sebagai contoh, lihatlah ceramah lima menit “Demise of Guys?” oleh
psikolog terkenal Philip Zimbardo di mana beliau menggambarkan bagaimana
“kecanduan yang membangkitkan” telah mempengaruhi generasi kita
keseluruhan demikian buruknya. Seorang mantan pengguna pornografi yang
telah pulih berkata:
"Aku secara pribadi menderita dari apa yang telah dia katakan di video
ini. Sejak berhenti melihat pornografi, depersonalisasi semakin
berkurang. Aku bisa berkelakar tanpa beban dan berbicara dengan lancar
tanpa memikirkan tentang apa yang aku katakan atau mengkhawatirkan
bagaimana orang lain akan bereaksi. Hubunganku dengan pacarku juga
menjadi lebih bersifat personal saat dinding-dinding yang kubangun sekarang
runtuh. Video yang bagus."
Banyak
masalah yang terjadi bermula dari Efek Coolidge tersembunyi
yang dimunculkan oleh kesenangan akan hal baru—panggilan alam untuk
menjamin kita melakukan tugas tubuh jika pasangan yang matang dan siap
kawin di sekitar kita, walaupun jika kita telah mendapatkan seks lebih
dari cukup. Gen kita tidak peduli hal terbaik apa yang menghilangkan
stres kita, melindungi kesehatan kita, atau menjaga hubungan kita.
Mereka secara otomatis memaksa kita untuk mengambil pilihan yang
melepaskan dopamine terbanyak. Ketika seorang wanita seksi di dunia maya
memberi isyarat, otak kita mengasumsikan bahwa kita berada di urusan
penyebaran gen. Itu adalah prioritas utama—tanpa memandang kerusakan
beruntun yang terjadi pada diri kita.
Baca artikel dan bahasa aslinya di sini:
Catatan:
Terjemahan di atas saya tulis di sini untuk pelajaran bagi kita sehingga bisa memahami bahwa mekanisme tubuh dalam diri secara alamiah dapat menjerumuskan diri sendiri pada hal-hal negatif. Mudah-mudahan tidak terjadi pada diri kita.
Kalau kebetulan para pembaca singgah di blog ini, silahkan beri komentar terjemahan saya maupun diskusi isi artikel ini. Terima kasih. Salam.
Terjemahan di atas saya tulis di sini untuk pelajaran bagi kita sehingga bisa memahami bahwa mekanisme tubuh dalam diri secara alamiah dapat menjerumuskan diri sendiri pada hal-hal negatif. Mudah-mudahan tidak terjadi pada diri kita.
Kalau kebetulan para pembaca singgah di blog ini, silahkan beri komentar terjemahan saya maupun diskusi isi artikel ini. Terima kasih. Salam.