Manusia Setan
Kegelapan yang pekatAdalah duniaku
Kadang sinar datang tapi tak lama
Hanya pamerkan dunianya yang gemerlap
Aku adalah setan
Dalam wujud manusia
Karena hanya dia yang bangga
Dengan kesombongannya
Tak mau akui keterbatasannya
Selalu tertawa dalam keraguaanya
Dan dia masih sempat berkata
"Aku lebih baik dari pada
Manusia yang cuma patuh dalam kebodohanya"
Oleh: Herry, Bekasi, 16 November 2001
Rembulan Pagi
Dari kecilAku lebih suka pagi
Sebalikannya petang
Aku resep terbit
Sebaliknya petang
Aku resep terbit
Sebaliknya tengelam
Sampai
Kulihat indahnya rembulan
dimalam hari
Kalau sudah jatuh hati
Andai
Kutemani rembulan di pagi hari
Tanpa harus melewati senja
Oleh: Herry, Malang, Juni 2003
Inginku
aku... Pengen kelaut...pengen ngerasain angin..
pengen "bengong" total
aku pengen.....
aku....
sudah dari dulu...
mengatakan lebih baik aku ga` ada dari pertama
tidak menjalani kehidupan...
nggak kenal yang nama nya dunia
aku...
lebih ingin tak punya "bentuk" didunia ini
tak ingin bersosialisasi
aku...
ingin sendiri..
ngga` terikat sesuatu... tak diperhatikan..
tak di pedulikan...
aku...
ingin dunia sendiri..
yang cukup aku sendiri..
begitu cintanya aku pada kesendirian
tapi..
sendiri itu...
tidak mencintai ku begitu rupa..
dalam kesendirian ku pun
selalu ada yang menemani..
aku hanya berpikir..
kalo aku berpikir seperti ini... termasuk orang yang gak bersyukur kah aku ?
Kalo aku berpikir seperti ini... apakah aku benci kehidupan ku ?
Kalo aku berpikir seperti ini... bosan kah aku akan kehidupan ?
kalo aku berpikir seperti ini... adakah yang salah dengan ku ?
sekarang...
aku ingin bercerita..
tapi ga` tau mulai darimana..
pake kata yang mana...
aku...
biar begini dulu...
Oleh: Iyur 10:45 a.m. on 9 Sept 2003
Aku Ingin Terkenal
Aku ingin masyhurHingga tiap angin berhembus
Membisikkan namaku
Di setiap telinga
Aku ingin terkenal
Sampai ujung duniapun
Luluh lumer melihat kebesaranku
Aku ingin hebat
Seperti Krakatau nan megah
Yang kekuatannya mengguncang kuat
Bumi timur dan barat
Tapi sayang ...
Aku bukanlah apa-apa
Aku tak terlalu kuat
Memakai jubah kebesaran yang dirajut
Dari emas puja-puji persembahan
Sayang ...
Aku bukan apa-apa
Aku tak mampu menjadi sombong
Bukankah hanya kesombongan
Mengerakkan angin sepoi hampa
Menjadi bermuatan
Dan hanya bermuatkan namaku
Aku ingin bisa sombong
Aku ingin bisa congkak
Aku ingin bisa menepuk dada bangga
Sayang ...
Aku masih bukan apa-apa
Hoi .... ! Tolonglah aku
Adakah yang bisa buat aku mampu sombong?
Oleh: Herry, Malang on 3:30 p.m. 10 November 2003